Satu per Satu Tewas: Elite Rusia Dibungkam Diam-Diam?

Jakarta, UMBBIZHF NEWS – Kematian misterius kembali menimpa elite Rusia. Kini muncul pertanyaan besar apakah mereka benar-benar meninggal karena kecelakaan atau ada agenda ‘hitam’ di baliknya.

Dikutip dari Newsweek: Andrei Badalov, seorang pejabat senior energi Rusia, ditemukan tewas di bawah jendela rumahnya di Moskow. Seorang pria berusia 62 tahun diduga bunuh diri.

Menurut kantor berita negara TASS, Badalov, yang menjabat wakil presiden perusahaan pipa minyak negara Transneft sejak 2021, diduga melompat dari jendela rumahnya di kawasan jalan raya Rublevskoe. Polisi mengatakan mereka menemukan catatan bunuh diri di tempat kejadian.

Kematian Badalov menimbulkan banyak pertanyaan. Ia merupakan salah satu dari beberapa elite Rusia yang tewas mendadak dan misterius sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina pada 24 Februari 2022.

Badalov hanyalah salah satu dari mereka yang ditemukan tewas setelah jatuh dari jendela, tenggelam atau yang oleh pihak berwenang disebut sebagai kecelakaan atau bunuh diri. Beberapa bahkan dibunuh dalam keadaan yang mencurigakan.

Meskipun pihak berwenang Rusia umumnya menggolongkan kematian ini sebagai kecelakaan atau bunuh diri, pola yang berulang, latar belakang para korban dan konteks geopolitik saat ini menunjukkan bahwa kematian para elit Rusia mungkin mencerminkan ketegangan dalam rezim Presiden Vladimir Putin.

Banyak orang juga menduga bahwa kematian mereka adalah bagian dari upaya mempertahankan kekuasaan melalui penindasan terselubung.

Pola kematian yang berulang

Sejak tahun 2022, sejumlah tokoh elit Rusia telah meninggal dalam keadaan yang patut dipertanyakan. Di antara mereka, Vladislav Avayev, mantan pejabat Kremlin dan wakil presiden Gazprombank, meninggal bersama istri dan anak-anaknya dalam dugaan pembunuhan-bunuh diri.

Nama keduanya adalah Sergey Protosenya. Ini tentang mantan wakil presiden Novatek, yang digantung di Spanyol setelah diduga membunuh istri dan anak-anaknya.

Kematian ini terjadi di tengah krisis geopolitik Rusia, khususnya setelah invasi Ukraina dan penerapan sanksi ekonomi oleh negara-negara Barat. Banyak korban berasal dari sektor energi, keuangan atau militer.

Sektor ini merupakan kawasan strategis yang paling terkena dampak sanksi dan gejolak ekonomi.

Meski Rusia mengklaim kejadian tersebut merupakan kecelakaan atau bunuh diri, namun pola dan latar belakang korban yang berulang menimbulkan kecurigaan di kalangan pengamat dan komunitas internasional.

Ada teori konspirasi bahwa beberapa di antaranya dibungkam karena memiliki akses terhadap informasi rahasia, seperti kasus korupsi, penggelapan, atau kegagalan militer.

Mereka juga diduga terlibat dalam persaingan oligarki internal atau konflik bisnis, dan menjadi korban operasi intelijen rahasia yang serupa dengan metode era Soviet.

Banyak teori lain juga muncul. Banyak yang berpendapat bahwa para korban dibunuh dengan sengaja karena jumlahnya terlalu banyak atau karena bisa mengungkap rahasia negara.

Kematian mereka juga merupakan pesan tidak langsung kepada elite lain untuk tetap setia kepada Kremlin. Ada dugaan bahwa badan intelijen Rusia, yaitu Dinas Keamanan Federal/FSB (sebelumnya KGB) dan Direktorat Intelijen Utama/GRU, melakukan “operasi penghilangan” terhadap mereka yang dianggap sebagai ancaman.

Namun, banyak yang berteori bahwa dalam beberapa kasus, hal ini mungkin disebabkan oleh stres berat, kehilangan kekayaan, atau ketakutan akan pembalasan.

RISET UMBBIZHF NEWS [email dilindungi] (mae/mae)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *