Jakarta, UMBBIZHF NEWS – IPO (Initial Public Offering) atau penawaran umum perdana selalu menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh para investor. Karena alasan strategis, psikologi dan potensi keuntungan yang tinggi. Banyak investor yang melihat IPO sebagai peluang untuk membeli saham pada harga awal sebelum diperdagangkan secara bebas di pasar.
Jika antusiasmenya tinggi dan sahamnya dianggap menarik. Harga dapat naik segera setelah listing atau pada hari pertama perdagangan. Ini adalah peluang untuk mendapatkan keuntungan cepat atau biasa disebut keuntungan instan yang sangat menarik. Khususnya bagi investor ritel
Adapun potensi IPO jangka panjang sering kali dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang pesat atau memasuki masa ekspansi besar-besaran. Investor melihat ini sebagai peluang untuk membeli saham lebih awal. Jika penilaiannya tidak terlalu tinggi dan ikut serta dalam pertumbuhan jangka panjang perusahaan
Juni ini Sebuah perusahaan diperkirakan akan melakukan IPO konglomerat Indonesia. PT Chandra Daya Investasi (CDI), anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan ini.
Berdasarkan informasi yang diperoleh UMBBIZHF NEWS, PT Chandra Daya Investasi (CDI) akan melakukan IPO pada 23 atau 26 Juni 2025. Oleh karena itu, prospektusnya diperkirakan akan terbit pada minggu pertama hingga kedua bulan ini.
CDI menargetkan dapat menerima modal baru hingga Rp 2,37 triliun. CDI juga berencana menawarkan 12,48 miliar saham dengan nilai nominal per saham Rp10.
Sedangkan kisaran harga penawaran antara Rp 170-Rp 190 per saham berlaku untuk seluruh saham baru.
CDI, yang akan memiliki kode saham CDIA, diperkirakan bernilai sekitar $1 miliar.
Kenali bisnis CDI
PT Chandra Daya Investasi (CDI) bergerak di bidang Infrastruktur. CDI adalah entitas khusus yang berinvestasi dan mengelola aset di bidang energi, air, pelabuhan, penyimpanan, dan logistik. Aset tersebut meliputi:
• Energi
Bisnis energi dan operasional dikelola oleh PT Chandra Daya Investasi dan dioperasikan oleh PT Krakatau Chandra Energi (KCE), yang diakuisisi oleh PT Krakatau Sarana Infrastruktur. anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pada tahun 2023, sekaligus memperkuat kemampuannya menjadi mitra pertumbuhan sektor-sektor strategis di Indonesia. Akuisisi ini juga memperkuat kolaborasi. Diversifikasi sumber pendapatan dan penyediaan utilitas pendukung yang diperlukan untuk ekspansi kami
PT Krakatau Chandra Energi yang mengoperasikan pembangkit listrik berkapasitas 120MW untuk kebutuhan energi Grup Chandra Asri, termasuk energi industri dan perumahan di Cilegon.
• Air
PT Krak atau Tirta Industri yang mengoperasikan pabrik pengolahan air, daur ulang, dan pengolahan limbah. Bisnis pengelolaan air dikelola oleh PT Chandra Daya Investasi dan dikelola oleh PT Krakatau Tirta Industri (KTI) yang memiliki 49% saham yang dibeli dari PT Krakatau Sarana Infrastruktur. Anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pada tahun 2023
• Dermaga dan penyimpanan.
Chandra Asri Group melalui PT Chandra Daya Investasi menyediakan layanan pelabuhan dan tangki untuk produk kimia dan produk olahan minyak bumi melalui PT Chandra Pelabuhan Nusantara, PT Chandra Samudera Port (CSP) dan PT Redeco Petrolin Utama (RPU).
• Logistik
Chandra Asri Group melalui PT Chandra Daya Investasi merupakan langkah rintisan dalam bisnis transportasi dan penyimpanan yang fokus pada pemenuhan kebutuhan perusahaan dan tambahan pelanggan eksternal potensial di masa depan melalui PT Chandra Shipping International (CSI), PT Marina Indah Maritim (MIM), PT Chandra Cold Chain (CCC). Melalui lini bisnis ini, Chandra Asri Group berkembang di bidang pengelolaan transportasi darat dan bisnis logistik.
PT Chandra Pelabuhan Nusantara yang mengoperasikan jasa kepelabuhanan yang mampu menampung kapal berukuran besar hingga 96.000 DWT juga berperan sebagai pemasok jasa penyimpanan khusus dan tangki kargo bersama dengan PT Redeco Petrolin Utama dan PT Chandra Samudera Port.
Kinerja keuangan dan operasional perusahaan terkini
Hingga saat ini, laporan keuangan PT Chandra Daya Investasi (CDI) belum dirilis ke publik. Pasalnya, perusahaan ini belum terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Meski belum ada laporan keuangan resmi yang dipublikasikan, namun CDI memperkirakan kinerja keuangan. Pada tahun 2025, CDI diperkirakan akan membukukan pendapatan sebesar Rp1,5 triliun dengan laba bersih sekitar Rp500 miliar. Pada tahun 2027, pendapatan diperkirakan meningkat menjadi Rp 2,5 triliun dengan laba bersih Rp 800 miliar.
Selain itu, terdapat sejumlah aksi korporasi CDI yang dilakukan bersamaan dengan TPIA.
Pada April 2025, TPIA menyuntikkan modal sebesar Rp853,26 miliar ke CDI melalui penerbitan saham baru senilai Rp8,53 miliar, menyusul transaksi ini. Modal ditempatkan dan disetor CDI meningkat menjadi Rp11,23 triliun. Persentase saham TPIA adalah 66,7% di Phoenix Power B.V. adalah 33,3%.
CDI juga sebelumnya mendapat pendanaan Rp 2,964 triliun dari TPIA dan Phoenix Power BV pada 10 April 2025.
Dalam akuisisi strategis pada tahun 2023, CDI melalui PT Krakatau Chandra Energi (KCE) membeli PT Krakatau Sarana Infrastruktur. yang merupakan anak perusahaan PT Krakatau Steel untuk memperkuat bisnis energi dan infrastruktur TPIA.
Sementara itu, CDI mempunyai rencana strategis untuk ekspansi bisnis. Termasuk meningkatkan kemampuan armada. Pembangunan infrastruktur energi dan berbagai layanan logistik Pertumbuhan signifikan pada proyeksi pendapatan dan laba bersih. Hal ini menunjukkan potensi CDI sebagai pemain kunci di sektor infrastruktur dan energi di Indonesia.
Meskipun laporan keuangan resmi CDI belum dirilis, informasi mengenai rencana IPO, peningkatan modal, dan perkiraan kinerja keuangan telah tersedia. Dan portofolio bisnis memberikan gambaran tentang kesehatan dan tren keuangan perusahaan. Dengan dukungan permodalan yang kuat dan strategi ekspansi yang jelas, CDI berpotensi menjadi perusahaan yang menarik bagi investor pasca IPO.
Penafian: Artikel ini merupakan karya jurnalisme sudut pandang Riset UMBBIZHF NEWS. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk atau sektor investasi terkait apa pun. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca. Oleh karena itu, kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun. timbul dari keputusan ini
Riset UMBBIZHF NEWS
[dilindungi email] (dilihat / dilihat)
