JAKARTA, UMBBIZHF NEWS – Menteri Keuangan Purbaya Udi Sadwa berencana mengunjungi Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis pagi ini (09/10/2025).
Porbaya akan mengikuti diskusi dengan pelaku pasar modal pada pukul 08:00 WIB. Dialog ini akan dilaksanakan di aula utama BEI.
Ini merupakan kunjungan pertama Pourbhi sebagai menteri keuangan dari BEI. Para CEO emiten atau perwakilan manajer perusahaan diundang dalam acara ini.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia dalam surat undangannya mengatakan: Mohon informasikan kepada pimpinan manajer (atau perwakilan 1 manajer) masing-masing anak perusahaan agar dapat mengikuti acara ini.
Kami berharap dialog ini dapat membawa prestasi baru di pasar modal sehingga Bursa Efek Indonesia semakin populer.
Purbaya tiba pukul 08.05 WIB disambut Presiden BEI Iman Rahman dan Direktur Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Inarna Jajadi serta CEO PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Angora Eko Kahio, pantauan UMBBIZHF NEWS.
“Kami diundang untuk berbicara dengan pihak bursa,” kata Porbaya saat tiba di Gedung PT Bursa Efek Indonesia, Kamis (10/09/2025).
Ditanya mengenai agenda pembicaraan pagi ini, Purbaiah mengatakan partainya dan aktivis pasar akan membahas banyak isu. Ia juga memperkirakan pelaku pasar akan menginginkan insentif.
“Paling-paling mereka minta insentif, kita lihat saja nanti,” kata Porbaya saat ditanya topik perdebatan hari ini.
Sekadar diketahui, tepat satu bulan hari ini Porbaya sudah bekerja. Ia diangkat menjadi Presiden Prabhu Sabiant pada 8 September 2025 menggantikan Shri Molyani Indrawati.
Dalam sebulan masa jabatannya, Porbaya mengeluarkan kebijakan fiskal yang berbeda dibandingkan pendahulunya. Hal ini mengurangi jumlah dana menganggur pemerintah yang masih disimpan oleh Bank Indonesia. Dia juga Rp. Dana 200 triliun di Bank Himbara.
Menurut Pourbai, langkah ini penting karena uang masyarakat tidak hanya duduk di bank sentral, tapi bisa segera masuk ke sektor riil untuk menggairahkan kegiatan perekonomian nasional.
Saat ini dana pemerintah yang masih dipegang BI diperkirakan mencapai 275 triliun rupiah, meski sebagian sudah ditransfer ke lima bank milik negara sejak pertengahan September.
Pourbaia menjelaskan, pemerintah akan mengubah strategi pengelolaan kas masyarakat dengan meningkatkan penerbitan surat utang jangka pendek sebagai sumber pembiayaan likuiditas.
Dengan rencana tersebut, pemerintah tidak perlu lagi menyimpan dana besar di BI sebagai cadangan karena kebutuhan belanja dapat dipenuhi lebih cepat dan efisien.
Ia yakin langkah tersebut akan memperkuat stimulus fiskal, meringankan belanja, dan menjadi cara menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah masih tingginya ketidakpastian global.
(haa/haa) [Gambas:Video CNBC] Artikel berikutnya Cerita bos LPS menerima 2,2 miliar serangan siber dalam 2 minggu
