Jakarta, UMBBIZHF NEWS – minyak kayu putih atau pernapasan penting bagi orang yang merasa sulit bernapas saat mereka diserang pada flu. Tetapi bagaimana seorang pengacara bernafas di kayu putih atau bernafas puasa?
Disebutkan di No Line pada hari Sabtu (3 Juli 2012), Uin Syarif Hydanal, Muhammad menghirup, sebanyak aroma atau aroma.
Dia mengatakan bahwa arti Sheikh Abdurrahman Ba’alawi Bukhatul Austryyidin berkata:
Layr dan Zele al-Kra dan Kra و+ Cent Pate
Ini berarti, “tidak dipikirkan bahwa itu menghilang seperti asap dupa atau sesuatu, ia menginginkannya, bahkan jika itu adalah” hal -hal yang dapat berhenti puasa) “.
Syauqi menggambarkan hal -hal yang dapat menghentikan hal -hal yang menyusahkan yang nyata atau terlihat di mata (‘ain). Ada berbagai jenis AINS yang dipertanyakan.
Ketika datang ke hidung dan di mulut, “Ain bisa berupa makanan, minuman, obat -obatan atau hal -hal lain yang mungkin membahayakan atau bernafas. Sementara itu, baunya tidak menutupi” karena tidak terlihat. Sekarang inhalasi berbau seperti badai dengan homer, tidak berhenti berpuasa.
Kata-kata seperti itu juga ditulis oleh Ianat al-Tthalibin, yang menjelaskan bahwa penggunaan kayu putih atau pernapasan, seperti penangkal, adalah, hukum, yang ia tidak berhenti berpuasa.
Berharap Bali di Alfabet Tembaga Ayam di Rumah Ivaze Earth
Penjelasan: Dan tanpa kata “bil’ain”, ada catatan tubuh, dan hal yang sama berlaku untuk jaugin (headline fisik), Aitar si “ain”, “
Jadi bisa yakin akan bau, bau Menahol, tidak berhenti berpuasa, karena rasanya (jauq) tidak dalam bentuk ini (al-inn). Demikian pula, aroma Pecel bukanlah sesuatu yang pecel dalam bentuk nasi. (