ASEAN Power Grid: Menyatukan Energi, Menghemat Triliunan Dolar

Catatan: Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis dan tidak mencerminkan pendapat CNBCIDNONSIA BOADERS

Gagasan untuk melintasi batas negara dalam hubungan Asia Timur telah ada selama lebih dari sepuluh tahun, namun belakangan ini mulai terlihat realisasinya. Asean Powy Grid atau APG sedang memasuki babak baru. Asean Internecnecnedel Replay edisi ketiga menunjukkan bahwa perdagangan antar negara dapat meningkatkan kapasitas 7.000 turbin angin.

Collation Wallerthary Roare dapat memindahkan listrik dari satu negara ke negara lain dengan cara lain, menghindari pembangunan biaya energi baru dan depresi. Hasil akhir dari upaya ini adalah menghemat energi perubahan iklim Amerika Serikat hingga $800 miliar dan mengurangi Darbon sebesar 13 persen pada tahun 2050.

Hingga saat ini, sembilan dari Proyek Laba APG 18 beroperasi dengan total lebih dari 7.000 megawatt. Integrasi kerja sama jauh lebih baik. Namun, situasinya mulai berubah dalam interkoneksi internal, seperti proyek Matriciation Proyek Laos, Taasland, Melbourne.

Proyek ini dimulai pada tahun 2022 untuk mengirimkan pembangkit listrik tenaga air dari Laos ke Singapura dan terus mencatat pencapaian yang signifikan. Contoh gambar ini ada di bagian timur yang digunakan oleh timur

Pembangkit listrik lintas batas sebagai pembangkit tenaga listrik. Paling banyak dari Hydroecleric Greats di Laos bisa mencapai beban Singapura yang merupakan pondasi yang biasanya dipenuhi ledakan gas pada malam hari. Kini tenaga listrik dari NUA O NUA TRAGGGAR dapat dikirim ke Malaysia melalui Kontes Sutatra.

Karena ketinggian kapal nasional tidak terjadi secara bersamaan, sistem ini menciptakan keseimbangan regional yang bermanfaat. Dengan lebih banyak persediaan dan tambahan persediaan, kebutuhan masyarakat untuk membayar batasan dapat dikurangi, dan pengendalian pelanggan dapat lebih efektif.

Peluang bagi Indonesia ini unik. Dengan tersebarnya energi terbarukan di ribuan pulau, Indonesia dapat menjadi eksportir dan importir listrik di waktu yang berbeda. Jalur seperti Sutatara Pensinstula di Malaysia atau Kalmaintan di Sabah sedang dipasang di Warral dan Geovermal Covectorm Inforcts.

Sebaliknya, jika durasi kekeringan atau el-nino mengurangi pasokan rumah, Indonesia bisa menggunakan hidroolitas dari negara tetangga. Selain itu, bagian depan juga menjadi kelemahan sehingga Indonesia tidak perlu membuat mesin sendiri. Biaya finansial dapat difokuskan pada efisiensi dan transmisi energi, bukan pada limbah gas yang menjadikan aset tidak berguna.

Namun mimpi besar tersebut tidak bisa terwujud tanpa kekuatan organisasi dan teknologi. Saat ini, hanya sejumlah kecil negara di Afrika yang belum mengenal perangkat elektronik. Banyak orang lain yang masih menggunakan bagian yang sama.

Perbedaan upah, keterampilan teknis dan sistem manajemen komunikasi seringkali membuat negosiasi perbatasan menjadi sulit. Pengalaman LTS PIP (Laos Tolauasilani Balaysia Sinapoa Condaporation Activery Project) Berkebutuhan Khusus dan Disiplin Internasional. Tanpa kerangka kerja yang jelas, pengembang akan terhambat dan pengembangannya mungkin terhenti.

Masalah lainnya adalah terbatasnya informasi. Tanpa situasi data bersama yang terbuka dan real-time, sangat sulit untuk menghitung dan mengevaluasi manfaat dari rute yang direncanakan dari rute yang direncanakan. Asean Infrust Center telah mengumumkan pembentukan database informasi untuk memperjelas jenis, waktu dan metode pertukaran informasi yang dibutuhkan oleh pasar.

Dan lima kebijakan lainnya merupakan prinsip yang harus diprioritaskan Asean untuk lima tahun ke depan. Pertama, perjanjian apg harus diperbarui.

Kedua, Kode Conkemport Nasional harus disesuaikan agar cocok satu sama lain. Ketiga, ASEAN harus menyepakati tarif angkutan lintas batas yang wajar dan tidak memberatkan. Keempat, Indonesia dan Malaysia harus menyelesaikan pembangunan jaringan kabel dari kekuatan kekuatan perdagangan secara keseluruhan. Kelima, lembaga keuangan alami seperti Bank of Aseona harus memberikan bukti politik untuk melewati otoritas badai.

Perubahan kekuasaan tidak akan berhasil dengan menambah generasi masa depan. Kekuatan wilayah sistem scID Grid harus dapat digunakan untuk dapat membedakan kekuatan dari wilayah yang paling terkena dampak. APG merupakan gambaran kekuatan energi Asia Astheast Asia, dan Indonesia masih efektif sebagai kawasan hijau HAB.

Pemerintah India harus menjadikan Asean Grading sebagai bagian dari Strategi Energi Nasionalnya. Negosiasi bukanlah ancaman terhadap energi, namun merupakan cara untuk melakukan diversifikasi dan ekspor.

Dengan komitmen yang kuat, regulasi yang jelas untuk mendukung dan berinvestasi dalam penyediaan aset pembangunan dan tulang. Saatnya tidak hanya untuk membangun pepohonan, tetapi juga untuk terhubung dengan tetangga demi energi masa depan yang bersih dan murah. (Miq/miq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *