Terancam Kiamat Minyak, AS & Inggris Rancang Kudeta di Iran

JAKARTA, UMBBIZHF NEWS – Dunia berada dalam kantong minyak setelah Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur perdagangan minyak global.

Presiden AS Donald Trump (AS) pada hari Sabtu menanggapi serangan terhadap tiga lokasi yang dikenal sebagai fasilitas nuklir oleh Soka, juga dikenal sebagai fasilitas nuklir Iran.

Ancaman terhadap cadangan minyak mentah Iran bukanlah hal baru. Pada tahun 1953, Amerika Serikat menghadapinya untuk pertama kalinya dan bergegas menciptakan kondisi untuk melakukan kudeta terhadap Perdana Menteri Iran Mohammad Mossadegh.

Operasi rahasia ini berhasil dan Amerika terselamatkan dari Oil Apocalypse. Partisipasi AS dalam operasi ini baru diumumkan pada tahun 2019.

Menghancurkan industri minyak

Setelah Iran merdeka pada tahun 1941, Amerika Serikat mendukung rezim tersebut dengan dukungan terhadap dinasti Pahlavi, khususnya Muhammad Reza Pahlavi (1941-1979).

Namun hal itu berubah pada tahun 1951, ketika Mohammad Mossadegh terpilih sebagai perdana menteri Iran. Dalam sistem pemerintahan yang dianut Iran, Mossingh menjabat sebagai kepala pemerintahan dan Reza Pahlavi menjabat sebagai kepala negara. 

Terpilihnya Mossadehin didorong oleh ide-ide radikal yang mengancam kepentingan publik terhadap industri minyak.

Sejak abad kesembilan dan seterusnya. Iran mengalami nasib yang paradoks. Sebagian besar ekstraksi minyak dikendalikan oleh Inggris, dan produksinya dikirim ke Eropa. Pada saat yang sama, masyarakat tidak mendapatkan manfaat yang layak. 

Bagi Mossadegh, kefanatikan Inggris di ladang minyak tidak hanya membahayakan rakyat, tapi juga membahayakan kedaulatan politik nasional. Oleh karena itu, ia terkait dengan pemerintah yang mendapat dukungan besar dari masyarakat. Dia mendorong gagasan bekerja sama dengan pemerintah. 

Bahasa Inggris dari bukunya – Iran Oil Controversy 1951-1952 (1954) Controversy 1951-1952 (1954) Controversy menyatakan bahwa “Nationalise is an Invious Concept.

Akhirnya pada tanggal 20 Maret 1951, Modi mengesahkan Undang-Undang Nasional. Bread Gold (2014) encyclopedia of culture and geografi (2014) Kebijakan ini membuat Inggris dan perusahaan-perusahaan Barat takut akan krisis minyak. Itu sangat mengejutkan. 

Pada saat itu, Iran mempunyai kilang minyak terbesar di dunia, eksportir minyak terbesar kedua, dan cadangan minyak terbesar ketiga. Minyak dari negeri para Mullah menjadi sumber energi utama Eropa. Tidak mengherankan,

Terdapat kekhawatiran luas bahwa aset air Iran akan mempunyai efek domino yang akan menghancurkan perusahaan-perusahaan minyak Barat.

Pemerintah Inggris segera mengambil sikap. London menarik seluruh personel Inggris, dan Mossinegh tetap diam.

Dia memutuskan hubungan diplomatik dengan Inggris dan menutup pintu negosiasi. Dari sini, perdana menteri Iran ke-35 menjadi ancaman besar bagi kepentingan Barat. 

Pada tahun 1953, badan intelijen Amerika Serikat (Central Intelligence Agency, CIA) dan Dinas Rahasia Inggris (MI6) melakukan operasi rahasia yang disebut Ajax.

“Badan Intelijen Pusat dan Jatuhnya Perdana Menteri Iran Mohammad Mossammad Mossadegh” menggambarkan Mosspinegh sebagai seorang diktator otoriter.

“Mossinegh nampaknya berubah dengan cepat. […] 0 Perdana Menteri melakukan kediktatoran yang lebih otoriter.

CIA dan MI6 menggelontorkan US$1 juta untuk kemarahan publik terhadap Mosssteggh. Tujuannya untuk menciptakan kekacauan dan ketidakstabilan politik.

Dalam situasi ini, massa kehilangan kepercayaan terhadap kepemimpinan Mossadhin. Mereka diajak turun ke jalan, membuat kekacauan dan menggulingkan pemerintahan yang sah.

Hasilnya diketahui sesuai program. Dari tanggal 15 hingga 19 Agustus 1953, kerusuhan antar serikat pekerja terjadi di Teheran. Mossineggh terpaksa pergi dan akhirnya dipenjara.

Perdana menteri baru kemudian diangkat dan ladang minyak segera dibuka kembali untuk kerjasama dengan Inggris. Upaya nasionalisasi kesejahteraan rakyat Iran telah gagal. Kekayaan alam Tanah Air kembali dikuasai asing. Sementara itu, masyarakat hidup dalam kesengsaraan.

Mossinegh meninggal pada tanggal 5 Maret 1967, dalam tahanan rumah sementara ayahnya dalam tahanan rumah.

Mossadegh juga menangkap aktivis dan pendukungnya. Baru setelah berdirinya Republik Islam Iran pada tahun 1979, reputasi Mossadeghin membaik, katanya.

Campur tangan Barat dalam urusan dalam negeri Iran pada tahun 1953 masih belum diketahui publik selama beberapa dekade. Keterlibatan CIA dan Mi6 baru diketahui publik setelah dibukanya arsip rahasia Pentagon pada tahun 2019. (Mfa/Luc) Di artikel selanjutnya, AS bukanlah AS, melainkan negara pertama yang memulai perang dagang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *