Alokasikan Rp 6 Triliun Buat Survei Data Ekonomi, BPS Dikritik DPR

Jakarta, Indonesia – Dewan Politisi

Anggota komite, karena data yang dihasilkan tidak mencerminkan kondisi perekonomian yang dialami masyarakat saat ini dan para ekonom tidak berada dekat dengan kesalahan yang diprediksi.

Berbicara di Komite DPR

Latinro juga meminta data seperti PDB kuartal II 2025, untuk besaran anggaran yang diberikan Amalia.

“Yang di atas 6 triliun rupiah, kalau kita berikan satu triliun rupiah lagi dengan 7 triliun rupiah, maka tidak masalah. Kalau pemahaman itu tidak ada, saya tertarik membahas masalah tambahan anggaran,” kata Ratinro.

Ia juga memperingatkan para Kepala BPS agar tidak menyebarkan informasi yang salah. Menurut dia, hasil rotasi tersebut diyakininya bisa membuat pemerintah salah mengambil keputusan.

“Jangan dibiarkan karena berujung pada kesalahan dan bapak bisa saja salah mengambil kebijakan karena informasi yang buruk,” ujarnya.

Pertanyaan senada juga dilontarkan Juliatmono, anggota DPR X DPR dari Fraksi Kelompok Profesi. Ia berkeyakinan bahwa anggota komite adalah anggota Direksi

Faktanya adalah masyarakat memiliki pertumbuhan itu, dan mungkin kami bisa menjelaskan kepada kami metodologi singkat yang intinya adalah posisi pertumbuhan, katanya.

Anggota komite

“Ada tuduhan bahwa BTC memiliki informasi mengenai pertumbuhan ekonomi,” kata Bonney.

Ia pun meminta Amalia menjelaskan permasalahan tersebut, antara lain metodologi yang digunakan berbeda jauh dengan asumsi konsensus para ekonom.

Tanggapan pimpinan BPS

Jawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh anggota Kementerian Kenaikan

“Kami tidak membuat asumsi dan kami tidak menggunakan asumsi dan persepsi untuk menghasilkan statistik ini.

Seperti diketahui, ia menekankan bahwa lembaga lain hanya sebatas menggunakan model proyeksi untuk membuat prakiraan atau penghitungan, sedangkan B.C.

“Jadi, kita tidak hanya di tingkat provinsi, kabupaten, kabupaten, kabupaten di Rusia, tapi juga di tingkat provinsi, kabupaten/kota di Indonesia, juga di tingkat Nasional, harusnya dibawa ke tingkat nasional, dan harus kita justifikasi di tingkat nasional,” ujarnya.

Winny mengatakan BPS harus menyelesaikannya dalam waktu 35 hari setelah pendataan rinci dan perhitungan selesai. “Harus dua arah (data PDB-PDRB), proses yang kami kerjakan tidak mudah dan akan kami selesaikan dalam waktu 35 hari kerja,” kata Winnie.

Hal ini juga memastikan bahwa BPS berkualitas internasional dan sebagai Ceremony/CEO harus diawasi oleh semua pihak.

“Ikut dalam rapat tahunan Komisi Statistik PBB, mengikuti rapat tahunan Komisi Statistik PBB, cara BPS, begitu juga dalam menghitung PDB adalah Sistem Neraca Nasional, artinya ada sistem neraca nasional,” tegasnya.

Ia aktif terlibat dalam Forum Statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa, namun ia mengatakan bahwa ia adalah anggota Komite Statistik dan Kebijakan Statistik OECD.

“Ilmu data Asia-Pasifik menjadi tuan rumah bagi Big Data Center Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Komunitas Dunia serta Komunitas Dunia dan Pusat Regional Perusahaan,” tuturnya.

“Menjadi pusat regional PBB dan mendapatkan kredibilitas tidaklah mudah,” kata Winne.

BPS memerlukan peningkatan anggaran modal

Tadi malam RDPU, Winny meminta persetujuan panitia

Amalia menjelaskan usulan anggaran menyetujui usulan anggaran.

“Ada beberapa kegiatan yang tidak bisa mencapai anggaran dua triliun Rp6,85 triliun,” kata Jah di Jakarta, Sabtu malam (2625 Agustus 2025).

Kegiatan yang belum dilaksanakan antara lain beberapa kegiatan Sensus Ekonomi 2026. Bahkan, Amalia menegaskan, registrasi ekonomi harus bisa dipastikan pada tahun 2026.

Terdapat juga anggaran untuk survei perdagangan dalam negeri, statistik komersial biji-bijian, survei pertanian komprehensif, survei agama pertanian, di antara 10 kegiatan pertama, termasuk investigasi praktik antikorupsi, serta investigasi harga perdagangan dan investigasi komoditas.

Jadi kalau kita mau Rp 1,65 triliun sampai sekitar 8,5 triliun, ID Rp 1,65 triliun kita usulkan anggaran tambahan, kata Amalia.

Total kebutuhan anggaran Rp pada tahun 2026 akan bertambah total 8,5 trik yang terbagi dalam dua posisi yaitu 4,02 triliun, ID-triliun, ID-ID-triliun, program ID-triliun dari ID-IDR, yang akan membentuk program IDR (PPI).

Anggaran penelitian baru memenuhi batas awal dan mencakup 8 kegiatan utama. Diantaranya Rp 2,13 triliun untuk Sensus Ekonomi Rp 2026 untuk Survei Sosial Ekonomi Nasional (Suzenas) dan Rp 77,63 miliar untuk Rp. 77,63 Milyar untuk survey GRATIS UNTUK PELUANG. Istilah (Sakernas).

Kompendium Statistik Produktivitas Pangan Terpadu Statistik Triwulanan Pertanian 50,79 Milyar, Survei Tanaman Pangan/Ubin Rp. Industri jasa pariwisata 3,5 miliar 29,94 miliar, 53 kegiatan survei lainnya mengikuti 53 survei 543,64 miliar.

Sayangnya, besaran tambahan anggaran yang diperlukan untuk penyediaan dan rencana pemeliharaan statistik dikritik oleh anggota panitia DPR X, berbeda dengan usulan tambahan yang diajukan Amalia.

Menurutnya Rp 116,4 miliar. Juta, Rp 8,6,6 miliar. 7,6,6 miliar. ID 1,66 miliar. ID-1,66 miliar. ID-1,66 miliar.

Kemudian, survei harga perdagangan internasional. 1,37 miliar, riset perdagangan dalam negeri RP. 6,27 Miliar, Survei Pelaku Bisnis E-commerce Rp. 8,35 miliar, penyalurannya 899,11 juta yuan dan survei model bisnis non pertanian 1,77 miliar yuan.

Dalam kesimpulan akhir rapat, Komite menyatakan hal tersebut

Sebab, pagu anggaran dan pagu anggaran serta usulan anggaran BPS harus dihapus karena banyak catatannya.

Pedoman tersebut mencakup statistik yang baik, obyektif, representatif dan dapat diverifikasi serta perlunya memperkuat kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan keakuratan informasi.

Anggota Dewan meminta Kepala BPS memastikan sensus ekonomi dan kegiatan statistik strategis lainnya terlaksana pada tahun 2026, dan data yang dihasilkan dapat menjadi acuan utama bagi pengambil kebijakan.

Penjelasan rinci dan menyeluruh mengenai anggaran sebesar Rp 6,85 triliun dan Rp 1,65 triliun serta anggaran sebesar Rp 1,65 triliun akan dibahas di badan-badan IEP.

“Komite

(ARJ/HAA) [Kredit: Video CNBC]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *