Jakarta, CNBC- Indonesia- Gejolak Ekonomi dan Geopolitik Indonesia yang penuh ketidakpastian menjadi tantangan bagi perkembangan dan pertumbuhan sektor keuangan Indonesia menjelang tahun usaha 2025. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Mahendra (OJK), Mahendra Weregar mengatakan, pertumbuhan sektor keuangan Indonesia masih dalam daftar target tahun 2025, meski sudah mendekati ambang batas bawah. Demikian pula dengan industri asuransi, dana pensiun dan banyak perusahaan keuangan yang masih mengalami pertumbuhan pada tingkat yang rendah. Kinerja sektor keuangan ini tidak lepas dari hasil perang Timur Tengah hingga Eropa dan perang dagang yang diungkapkan Amerika Serikat. Situasi ini menimbulkan gejolak di pasar keuangan global yang turut memberikan tekanan terhadap perusahaan keuangan dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lambat, di bawah 5%, mencerminkan kondisi perekonomian dan tingkat konsumsi serta investasi yang berada di bawah target pemerintah. Seperti apa tinjauan OJK terhadap ketahanan sektor jasa keuangan Indonesia pada tahun 2025? Selengkapnya silahkan simak Perceraian SAFRINA NASSUE dengan Ketua Dewan Komisaris), Mahendra serogar dalam power dinner, UMBBIZHF NEWS (Selasa, 24/06/2025).
Video: Panas Perang Iran-Israel, Bos OJK Ungkap Efeknya Ke Indonesia
		