RUU Kepariwisataan: Menyusun Ulang Arah, Membangun Masa Depan

Catatan: Artikel ini tidak mencerminkan pendapat pribadi penulis dan editor di cnbcidoncia.com

Bill Tourism bukan hanya untuk memperbarui hukum lama. Ini adalah kecepatan strategis untuk menghubungkan kembali arah pariwisata Indonesia, dari formal ke yang cukup, dari sistem administrasi ke ilmiah dan ekosistem dari jumlah orientasi kualitas.

Beberapa waktu yang lalu, dalam hukum, yang mengorganisir koordinator jurnalistik parlemen dengan karangan bunga parlemen Indonesia di Jakarta, beberapa ide dan investasi penting. Segala sesuatu mengarah pada sesuatu: Kebijakan pariwisata membutuhkan reformasi luas yang menjadi lokomotif ekonomi Bumi. 6K: Pilar utama reformasi wisata adalah untuk memfasilitasi tantangan akun dan kompleksitas zat yang dapat kita gunakan 6k: 1. Perlindungan: Pusat wisata harus pasti, risiko bencana yang nyaman, nyaman dan minimum. Ini termasuk memperkuat sistem intelijen pariwisata profesional dan mal darurat. Keadilan: RUU itu tidak hanya tidak hanya investor besar, tetapi harus berupa UMKM, desa wisata dan komunitas lokal. Antusiasme otoritas desentralisasi dan pendanaan harus menjadi prioritas. Umat ​​manusia: SDM adalah semangat sektor ini. Program Pendidikan Turis, Sertifikat Keterampilan, Penguatan Sistematis dalam Partisipasi Masyarakat. Daya: Daya tarik, akses, dan kemungkinan harus dibuat sesuai. Koneksi yang saling terkait, akses ke tujuan terpencil dan infrastruktur yang benar adalah prasyarat awal 5. Kesejahteraan: Pariwisata harus menjadi pendorong ekonomi rakyat. Dana abadi pariwisata dan skema insentif harus berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan pendapatan. Daya tahan: Masa depan pariwisata bukan hanya kuantitas, tetapi kualitas. Pelestarian alam, budaya, dan komunitas lokal harus menjadi dasar utama. B. Tiga masalah utama, solusi strategis: dongeng berada di tengah -tengah sampul gelombang gelombang, defisit anggaran negara dan krisis mata uang asing, pariwisata muncul sebagai sektor yang mampu merespons sekaligus. Zona wisata PNBP, untuk tarif wisata, sebagaimana diterapkan pada pasir (Rp 150 ribu per wisatawan), dapat berkontribusi pada beberapa triliun setiap tahun tanpa banyak pariwisata. Organisasi Halaman: 2018. Tahun, pariwisata berkontribusi pada mata uang asing nasional terbesar (19,29 miliar USD), melalui CPO dan minyak dan gas. Indonesia Stronger 2029.C. Tikus, pariwisata olahraga dan pariwisata perawatan serta visa strategi (termasuk visa emas). Dari, $ 24 miliar $ 24 miliar memiliki peluang untuk mendapatkan mata uang asing. Reformasi Kebijakan: Tidak cukup dengan pidato tentang ide, realitas, dan informasi di masa depan untuk pariwisata. Dibutuhkan keberanian untuk mengubah struktur dan contoh. Forum ini mencakup beberapa program strategis: 1. Hukum no. 1/21 untuk pembentukan Dewan Turis Indonesia (ITB) adalah wajib, tetapi belum diterapkan. ITB diharapkan menjadi lembaga terintegrasi, profesional, non-politik dan lain yang mengoordinasikan semua mitra wisata. Untuk berjalan secara efektif, perlu dengan mekanisme pendanaan yang bertanggung jawab Program Turis Turis. Stagnation Master Plan Ripnas dan Ripard tetap menjadi dokumen ideologis tanpa implementasi nyata. Reformasi harus dilakukan sebagai pedoman wajib, terintegrasi dengan RPJMD dan APBD dan secara teratur mengevaluasi. SDM dan sertifikat sertifikat minimum 2% pekerja wisata bersertifikat. Setiap daerah / kota, LSP diharuskan untuk mensubsidi sertifikat untuk memperluas akses ke keterampilan pelatihan dan evaluasi. Sertifikat Bisnis Terhadap Risiko Ekonomi Digital – Sertifikat Bisnis yang Ditransfer harus disesuaikan dengan realitas digital dari Work Act CITT. Pelanggan sekarang percaya pada skor Google dan TripAdvizer, bukan dokumen formal. Reformasi harus direformasi agar relevan untuk metode sertifikat .5. Banyak perusahaan wisata ilegal tidak diizinkan menerapkan aturan dan kontribusi untuk bekerja dan tidak berkontribusi pada pembalut. Untuk menciptakan iklim bisnis yang jujur, memantau aturan pusat-regional perlu diperkuat lebih lanjut. Langkah untuk fokus pada fungsi kelembagaan restrukturisasi Kementerian Pertanian, di antara tiga direktur pariwisata olahraga, tikus dan acara dan pariwisata warisan .7 .7 .7. Sponsor Turis – Kebijakan sosial tidak dapat ditangani dengan diri mereka sendiri. Koneksi, infrastruktur, lingkungan, perlindungan semuanya ada di kementerian / lembaga lainnya. Maka kita membutuhkan orkement yang kuat sehingga pariwisata tidak menderita tumpang tindih aturan. D. Refleksi Global: Lokasi Indonesia tetap berada di belakang Laporan Perjalanan dan Pengembangan Pariwisata (TTDI), peringkat Indonesia 10 meningkat menjadi 22. Tempat. Namun, kami tidak termasuk dalam 20 rilis disko terbaik di PBB 2021. Tahun. Sebaliknya, Ekonomi Islam Global (SGIE) adalah yang ketiga di negara bagian pada tahun 2025. Setelah Indonesia Malaysia dan Arab Saudi. Artinya, kami memiliki potensi besar, tetapi tidak secara keseluruhan pencarian secara keseluruhan. E. Bill Tourism tidak boleh hanya amandemen editorial sebagai jalur transformasi. Itu harus menjadi alat konversi struktural dan contoh. Kecepatan reformasi ini harus diberikan kepada orang -orang berdasarkan data dan pengetahuan, dan pariwisata Indonesia harus membuka jalan bagi kekuatan ekonomi dunia yang berkelanjutan dan inklusif. “Akun ini harus disajikan tidak hanya oleh validasi, arahan. Untuk mengubah proses harus memiliki keberanian moral, sehingga pariwisata kita tidak hanya melewati harapan di masa depan.” (Miq / miq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *