Jakarta, UMBBIZHF NEWS – Pembelian emas per masyarakat juga harus disertai dengan tingkat keamanan yang ketat. Jangan tinggalkan pengiriman atau pembelian emas ke kamera di hadapan kejahatan.
Sejarah sejarah terjadi di Jakarta pada tahun 1947. Paket ekspedisi dengan 12 kilogram kehilangan emas. Polisi dan tentara bahkan terlibat.
Kejadian ini terjadi pada 5 Mei 1947. Pada waktu itu, salah satu bank swasta terbesar di Jakarta, Nederilands -yograms dari Nmuz, Qadals selatan diperintahkan. Emas dikirim dan dikirim dalam dua kotak tanaman. Pesawat terbang langsung di setengah setengah pertengahan dan sebelum matahari terbenam di bandara Kemayanan.
Namun, karena pendapatan pesawat ketika kegiatan perbankan ditutup, paket tidak akan dilanjutkan. Dalam laporan Algemu Hoyius, 17 Mei 1947), setelah pilot lebih disukai oleh seorang prajurit Scadron 19 lantai, prajurit Scadron sangat menguntungkan. Kemudian lengan harus memutuskan untuk menyimpan 12 kilogram emas di unit militer Kemayan.
Dia berasumsi bahwa emas akan aman karena emas berani mencuri dengan ketat yang sangat ketat. Namun, keesokan paginya itu adalah kesalahan.
“Паκҳ саҳар, интиқол бикасти зӣ зӣ ға lik зада мешаваherat”, – навиштааст ӯarӯӯk Bressch Dayblad Dayblade Dayblade.
Dua kotak wadah, 12 kilogram emas, menghilang dari area pemeliharaan. Tidak ada kenyataan atau orang yang mencurigakan. Ini segera terjadi di Jakarta. Bagi penduduk Jakarta, kondisi kedua ini terkejut setelah kehilangan ratusan emas dari JL Pegadaan. Strain, Jakarta. Setelah diselidiki, pelaku adalah seorang prajurit Jepang yang tinggi.
Sebagai hasil dari kasus ini di lingkungan militer, para prajurit kelompok militer diambil alih untuk menyelidiki otoritas pertama yang melakukan penyelidikan. Qukled (17 Mei 1947) segera memberi tahu polisi militer di Kemean. Mereka mengira para prajurit dihadiri oleh “Praft”. Karena warga negara tidak mungkin karena keamanan bandara.
Perlahan -lahan, tidak hanya polisi militer, juga terhubung. Dari sini adalah gearbox 12-speed dari 12 kilogram emas untuk pecah. Seminggu kemudian, tiga penjahat ditangkap. Dua dari mereka adalah tentara. Sementara seseorang adalah warga negara, warga negara Inggris.
“Petugas Bandara Air ditahan dari tanggal 19 bandara dan seorang warga negara India yang terhubung dengan batang tufing di Campaus,” Het Dagblad.
Rupanya dipimpin oleh dua tentara yang menerima paket emas. Mereka adalah mata gelap dan memilih untuk tidak melakukan posisi keamanan, tetapi dijual kepada kolektor sebagai gantinya. Kolektor adalah warga negara Inggris-India.
Dalam serangan itu, polisi dapat menemukan paket emas, meskipun hanya ada 10 pound. Dua kilogram masih harus dijual dengan harga 50 ribu. Uang dari penjualan juga ditemukan di situs peringkat. Dengan bukti yang cukup, itu dibawa ke pengadilan dan harus tetap diam di penjara.
Semua emas dikembalikan ke pelanggan, yaitu bank. Kasing ini kemudian menambahkan panjang rekaman emas besar di Jakarta. Pada saat yang sama, ini adalah memori penting bahwa pengirim emas harus dengan penyimpanan dekat. )